Assalmualaikum Wr.Wb
Sedikitknya saya akan menceritakan tentang pacaran dengan
jarak jauah.
Untuk mengenal calon tanpa pacaran dapat kita ketahui
melalui cara-cara yang efektif, yaitu :

Dalam sebuah syair
diungkapkan ‘ Jika kamu ingin bertanya tentang seseorang tanyalah kepada orang
terpercaya yang paling dekat dengan orang tersebut (sahabat), karena orang yang
saling bersahabat itu saling mempengaruhi”.Namun untuk mengetahui
penampilan/fisiknya tentu dengan melihat dan cara melihatnya tanpa
sepengatahuannya.
2.Untuk mendapatkan kemantapan, lakukanlah sholat istikharah
dan mohonlah kepada Allah karena Dia yang paling tahu mana yang terbaik untuk
kita.Berdoa dan berusaha.
3.Setelah memiliki kecendrungan yang kuat untuk
mempersunting maka langkah selanjutnya adalah perkenalan (ta’aruf) antar
keduanya secara lebih dekat yaitu secara langsung, namun tetap menjaga
norma-norma Islam.
4.Setelah itu, maka diteruskan dengan proses berikutnya
sampai akad nikah. Tentu dalam hal ini kedua keluarga memiliki kontibusi yang
sangat dominan. Karena keterangan no 1-3 baru menjelaskan bagaimana mengenali
sang calon tanpa pacaran.
5.Kenapa untuk mengenali sifat-sifat calon tidak melalui
pacaran terlebih dahulu ? Karena Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat
diibaratkan membeli buku yang dijadikan contoh(sample) dari jenis buku yang
mahal. Umumnya buku yang seperti ini di toko-toko buku dibungkus dengan plastik
rapat disertai peringatan yang bertuliskan Membuka berarti membeli ‘sehingga
bagi para pembeli untuk mengenali buku tersebut secara terperinci ada dua
pilihan, yaitu pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya
buku tersebut sangat lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yang
membacanya. Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk menerimanya sebagai
barang beliannya kecuali sangat memaksa.
Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali
dengan pacaran. Pilihan kedua, karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan
membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli
bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanya
kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku
yang benar-benar baru belum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya.
Inilah ibarat orang yang menikah dengan tidak proses pacaran tadi.
Pada interval menanti hingga akad nikah nanti memang sering
terjadi rindu kangen dan seterusnya. Rindu yang seperti ini merupakan kerinduan
yang menjadi kesempurnaan sifat manusia. Kerinduan yang tidak mampu di tolak
oleh manusia itu sendiri.
Imam Ibnu Qoyyim mengkatagorikan sebagai rindu yang sah-sah
saja terjadi pada setiap manusia dan manusia tidak mampu memilikinya dan
menolaknya, sepanjang tidak dibawa oleh kerinduan tersebut kepada ma’siat
kepada Allah bahkan kita bersabar untuk menahannya maka hal itu tidak apa-apa
dan itulah rindu yang karena Allah.
Tetapi jika rindu tersebut justru yang membawa kita ke jalan
hawa nafsu itulah rindu karena hawa nafsu bukan karena Allah. Wallahu ‘alam
Semoga bermanfaat
Labels:
akidah
Thanks for reading Hubungan Dengan Jarak Jauh ( LDR ). Please share...!
0 Comment for "Hubungan Dengan Jarak Jauh ( LDR )"